Wakil Ketua Komisi III DPR RI RI, Pangeran Khairul Saleh, saat memimpin rapat kerja Komisi III bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Atgas, serta perwakilan PSSI di Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Jaka/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi III DPR RI secara resmi menyetujui permohonan naturalisasi dua pemain keturunan, Eliano Reijnders dan Mees Hilgers, untuk memperkuat Timnas Indonesia. Keputusan tersebut diambil dalam rapat kerja Komisi III bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Atgas, serta perwakilan PSSI di Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Sebelum menyetujui, Komisi III terlebih dahulu memverifikasi kelengkapan dokumen yang diajukan oleh Kementerian Hukum dan HAM terkait proses naturalisasi kedua pemain. Setelah dinyatakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, persetujuan diberikan oleh seluruh anggota Komisi III.

Pimpinan rapat, Pangeran Khairul Saleh, menutup sesi dengan mengonfirmasi keputusan dari seluruh anggota, yang menyetujui proses naturalisasi. "Kawan-kawan, kira-kira apakah setuju?" tanya Khairul, yang kemudian dijawab dengan suara bulat "setuju" oleh anggota Komisi III.

Selanjutnya, proses naturalisasi akan berlanjut ke rapat kerja dengan Komisi X DPR, sidang paripurna, dan kemudian Keputusan Presiden (Keppres). Tahap terakhir adalah pengambilan sumpah kewarganegaraan di Kementerian Hukum dan HAM, sebelum kedua pemain resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan dapat berpindah federasi.

Dalam rapat kerja, Menpora Dito Ariotedjo memaparkan profil singkat kedua pemain. Eliano Reijnders dan Mees Hilgers memiliki darah keturunan Indonesia dan diharapkan dapat memperkuat Timnas dalam ajang internasional. Kedua pemain ini akan berperan penting dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027, yang merupakan bagian dari target jangka pendek.

Untuk jangka panjang, naturalisasi ini diharapkan dapat membawa Timnas Indonesia mencapai peringkat 100 besar dunia atau 10 besar di Asia.

Sidang paripurna untuk persetujuan akhir rencananya akan digelar pada Kamis (19/9/2024), sebelum dilanjutkan dengan pelantikan di Kantor Wilayah Kemenkumham. Dengan ini, Indonesia semakin memperkuat barisan pemainnya di level internasional, sekaligus mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai turnamen penting di masa mendatang. (ssb/aha)